Prosedur Pengurusan Surat Masuk
Pengertian
Prosedur, Pengurusan Dan Surat Masuk
Prosedur adalah
serangkaian tugas yang saling berhubungan, yang merupakan urutan menurut
waktu dan cara tertentu untuk melaksanakan pekerjaan yang harus
diselesaikan, prosedur merupakan rencana yang penting dalam tiap bagian
perusahaan.
Pengurusan surat disebut dengan istilah Mail
Handling, yang merupakan kegiatan mengirimkan informasi tertulis dari satu tempat
ke tempat lain. Dengan kata lain, kegiatan pengurusan surat bukan hanya
menerima surat masuk dan mengirimkan surat keluar saja. Tetapi, kegiatan
pengurusan surat juga meliputi mengarahkan dan menyalurkan surat ke unit-unit
kerja dalam lingkungan suatu organisasi atau lembaga.
Surat masuk adalah
semua jenis surat yang diterima dari instansi lain dari perorangan, baik yang
diterima melalui pos (kantor pos), maupun yang diterima melalui kurir( petugas pengiriman surat).
Tata Cara Prosedur
Pengurusan Surat Masuk
1. Penerimaan Surat
Tugas bagian penerimaan surat adalah :
- Mengumpulkan dan menghitung jumlah surat yang masuk.
- Meneliti ketepatan alamat pengirim surat.
- Menggolongkan surat sesuai dengan urgensi penyelesaian.
- Menandatangani bukti pengiriman sebagai tanda bahwa surat telah diterima.
Semua surat yang
masuk diterima dan dikumpulkan pada suatu bagian atau petugas tertentu.
Kemudian diteliti alamatnya satu persatu apakah alamat tersebut benar atau
tidak. Dengan maksud apakah semua surat-surat yang masuk itu benar-benar untuk
organisasi yang bersangkutan. Untuk surat-surat yang salah alamat dipisahkan
untuk dikembalikan kepada pihak pengirim. Apabila pengirimannya melalui pos
dapat dikembalikan dengan cara mengembalikan pada kantor pos dan giro dengan
diberi catatan “SALAH ALAMAT”. Untuk surat-surat yang benar pada organisasi
yang bersangkutan, pada amplopnya atau pada suratnya diberi cap tanggal
penerimaan. Misalnya surat yang diterima tanggal pada tanggal 21 Agustus 2013,
diberi cap tanggal sesuai tanggal tersebut.
2. Penyortiran Surat
Penyortiran adalah
kegiatan memisahkan surat untuk pengolahan lebih lanjut. Penyortiran dapat dilakukan berdasarkan
atas golongan surat biasa, surat rutin, surat pribadi dan surat rahasia. Surat-surat yang
telah diberi tanggal penerimaan disortir berdasarkan tujuannya. Misalnya untuk
direktur dan untuk bagian-bagian yang ada pada organisasi yang bersangkutan..
Langkah-langkah
yang Dilakukan Oleh Bagian Penyortir Surat Masuk
Langkah yang
dilakukan oleh bagian penyortir surat masuk adalah memilah-milah surat
berdasarkan:
a. Unit Organisasi
Surat-surat
dikelompokkan menurut tujuan surat, yaitu kepada pimpinan dan kepada unit
organisasi di mana surat itu ditujukan.
b. Macamnya
Surat-surat di
dikelompokkan menurut kelompok surat dinas, wesel, giro, surat pribadi, surat
dinas, surat tercatat, dan sebagainya
c. Klasifikasinya
Pemilahan
selanjutnya, terutama surat-surat dinas dikelompokkan menurut surat kila/sangat
segera (harus diterima dalam waktu 1 x 24 jam), surat segera (diterima maksimal
2 x 24 jam), dan biasa (maksimal 5 hari harus diterima).
d. Kualifikasinya
Selanjutnya surat dikelompokkan menurut
surat sangat rahasia (kode SR), surat rahasia (kode R), surat terbatas/
konfidensial hanya diketahui pejabat tertentu (kode K),
surat biasa (kode B ).
e. Urgensinya
Surat-surat dikelompokkan teleks,
faksimile, telegram, radiogram, surat kawat. Pengelompokan semacam ini maksudnya
untuk membantu memudahkan dalam penanganan selanjutnya, yaitu selain dapat diketahui ke mana
surat itu harus disampaikan, tapi juga dapat diketahui surat-surat yang
penyampaiannya harus didahulukan
3. Pembukaan Surat
Setelah disortir
surat-surat tersebut akan dibuka satu persatu sambil diteliti tentang
kelengkapan-kelengkapan yang ada. Disini tidak semua surat boleh dibuka, tetapi
ada beberapa jenis surat yang tidak boleh dibuka oleh petugas, dan hanya orang
yang dituju sajalah yang mempunyai hak untuk membuka surat tersebut, hal ini
biasa terjadi pada surat yang bersifat rahasia dan surat pribadi atau private
atau prive. Untuk membedakan surat-surat tersebut dengan surat lain
dapat dilihat dari amplop dan alamatnya. Untuk surat rahasia pada amplopnya
akan dibubuhi tulisan RAHASIA (Confidensial) atau RHS.
Sedangkan untuk surat pribadi dapat dilihat dari cara penulisan alamatnya.
Surat-surat pribadi alamatnya biasanya tanpa menggunakan jabatan, tetapi hanya
namanya saja.
Cara Membedakan Surat Prive dan Confidensial
Surat Pribadi (Prive)
alamatnya biasanya tanpa menggunakan jabatan, tetapi hanya namanya saja.
Misalnya:
Kepada
Yth. Bapak Ir.
Sudirman
Kantor Depdiknas
Malang
Jalan Veteran 7
Malang 63245
Surat Kedinasan
atau yang bersifat considensial
biasanya disebutkan jabatan orang yang bersangkutan. Misalnya:
Kepada
Yth. Direktur PT.
SEMBADA
Jalan Arjuna 505
Purwokerto 53181
4. Pengagendaan
Surat Masuk
Mengagendakan surat adalah kegiatan
mencatat surat masuk dan surat keluar kedalam buku agenda (buku harian). Buku ini bisa
disebut Buku Agenda Masuk (Daily Mail Record). Petugasnya dinamakan
agendaris (mail clerk). Setiap
surat masuk dicatat akan diberi
nomor agenda surat masuk. Hal yang perlu
dicatat dalam Agenda Surat Masuk adalah nomor urut, tanggal penerimaan, tanggal
surat, nomor surat, perihal surat, asal surat, tujuan surat, keterangan.
Format Agenda
Surat Masuk
No
|
Tanggal Terima
|
Tanggal Surat
|
Nomor Surat
|
Perihal
|
Asal Surat
|
Tujuan
|
Ket
|
18
|
21/8/2008
|
15/8/2008
|
12/KH/VIII
|
Pajak Penjualan
|
Kantor Pajak Malang
|
Direktur
|
5. Pendistribusian Surat (bagian akhir proses
pengurusan surat masuk)
Aktifitas disini
adalah menyampaikan surat-surat ke alamat yang dituju. Tentang alamat yang
dituju ada dua kemungkinan, yaitu perorangan, seperti untuk direktur/pimpinan,
dan beberapa orang lainnya. Untuk surat-surat yang ditujukan kepada pimpinan,
sebaiknya dalam penyampaiannya disusun berdasarkan pengklasifikasian.
Susunannya dimulai yang paling penting sampai ke yang kurang penting dan
ditempatkan pada sebuah map khusus. Untuk mendistribusikan surat kepada
bagian-bagian yang ada pada suatu organisasi, biasanya ditempuh dengan
cara menggunakan Buku Ekspedisi Intern. Buku ini mencatat tentang
identitas surat, tujuan surat, tanda tangan/paraf penerima surat dan tanggal
penerimaan surat.
Buku Ekspedisi Intern
No
|
Tanggal Terima
|
Nomor Surat
|
Tujuan Surat
|
Tanda Tangan dan Tanggal
|
45
|
12/9/2007
|
89/Ps/K/IX/07
|
Bagian Personalia
|
Cara Pendistribusian Surat
·
Diperbanyak
Surat tersebut
diperbanyak sejumlah pihak yang harus mendapatkan surat tersebut, kemudian
didistribusikan dengan menggunakan Buku Ekspedisi Intern.
·
Menggunakan Slip Edaran
Yang dimaksud slip
edaran adalah lembaran kertas yang memuat pihak-pihak yang akan dituju oleh
surat tertentu. Slip edaran ini nantinya dilampirkan pada surat yang akan
diedarkan. Setiap orang yang telah membaca surat yang telah diterimanya harus
membubuhkan tanda tangan/parafnya dan diberi tanggal, kemudian diedarkan ke
orang berikutnya. Orang yang paling akhir membubuhkan tanda tangan adalah orang
yang bertugas mengembalikan surat tersebut ke tempat yang telah ditentukan atau
petugas yang mengambil surat. Jadi
disini suratnya tidak diperbanyak, tetapi diedarkan ke pihak-pihak yang dituju,
dengan dilampiri slip edaran. Pada kolom catatan biasanya diisi tentang
perlunya surat tersebut dibaca oleh pihak-pihak yang dituju. Misalnya: “Hanya
sebagai informasi” atau “Hanya untuk
diketahui”
·
Menggunakan Slip Tindakan (Action Slip)
Dengan cara ini
surat tadi diperbanyak sebanyak yang diperlukan. Kemudian masing-masing copy
surat tadi dilampiri Slip Tindakan atau sering juga disebut Slip Penugasan yang
diberi tanda pada salah satu atau beberapa perintah yang harus dilakukan
sehubungan dengan surat yang diedarkan.
Slip Edaran
SLIP EDARAN
|
||
Tanggal
:
Tanggal Surat :
Nomor Surat : Perihal : |
Catatan :
|
|
No.
|
Tujuan
|
Paraf dan Tanggal
|